Menyusuri jalan berliku, berat beban di pundaknya.
Di antara reruntuhan dan impian yang melayang,
Ia terus berjuang, tak pernah putus asa, tak pernah menyerah.
Setiap langkahnya, mengukir peluh dan air mata,
Mencoba menyusun pecahan hati yang terpatah.
Dalam senyumnya, tersembunyi doa yang terus berbisik,
Untuk membahagiakan orang tua, segala rintangan dihadapi.
Dalam setiap usahanya, ia berharap dapat membanggakan,
Menghapuskan bekas luka, menggantikan air mata yang meresapkan.
Meski dunia tak selalu bersahabat, tak selalu mengerti,
Anak itu terus berusaha, dengan hati yang tulus dan ikhlas membakti.
Dalam mata orang tua, terpancar kebanggaan dan kasih sayang,
Melihat anaknya bertumbuh, berjuang dalam cobaan yang berat.
Tiada kata yang dapat mengungkap rasa terima kasih,
Kecuali doa yang terus mengalir, untuk kebahagiaan anak yang tak ternilai.
Agung Setiawan
_Lampung, 8 April 2024_
comment 0 Comments
more_vert